Kangen Mendaki - Mendaki Gunung Merapi ini merupakan pendakian gunung untuk yang kesekian kalinya, tapi pendakian ini merupakan pertama kalinya kami menyambangi Merapi. Rencananya akan banyak personil yang ikut dalam pendakian kali ini, tapi sampainya jatuh tempo, yaitu tanggal 16 Juni 2016 hanya 4 personil yang akhirnya bisa ikut, karena sudah terlanjur ijin libur di tempat kerjanya maka mau tak mau kudu tetap berangkat ke Merapi.
Hari Sabtu sekitar jamm 13.30 kami berangkat menuju New Selo dengan motor, sampai di basecamp merapi sekitar jam 16.30 kemudian istirahat sejenak dan melakukan registrasi pendakian. Setelah Maghrib kami mulai melakukan pendakian dari pos New Selo, sebenarnya banyak barengan mendaki saat itu tapi sudah duluan berangkat mendaki.
Dijalan banyak menjumpai para pendaki yang sedang turun, tak lupa untuk saling menyapa dan becanda ringan. dan setelah melakuakan perjalanan yang cukup terjal, akhirnya jam 23.00 kami sudah sampai di deket pasar bubrah dan kami putuskan untuk mendirikan tenda di bawah pasar bubrah saja biar tidak terlalu besar diterpa angin, karena masih ada pepohonan untuk berteduh dari angin, beda jika mendirikan tenda di pasar bubrah yang sudah tak ada pepohonan lagi untuk berlindung dari angin.
Langsung saja kami mencari tempat yang landai untuk mendirikan tenda, setelah tenda sudah siap kami bergegas istirahat untuk memulihkan tenaga perjalanan selanjutnya. pagi harinya jam 5.30 kami melanjutkan perjalanan menuju pasar bubrah dan menggapai puncak Merapi yang sudah sejak lama saya penasaran akan bagaimana rasanya jika berada di puncak Merapi.
Pagi itu sunrise tak tampak mucul dari ufuk timur karena kabut tebal meyelimuti sekitar Merapi sehingga hanya tampak kabut putih menyelimuti badan yang kedinginan. Sampai di pasar Bubrah kami tak lupa untuk mengabadikan moment-moment ini. Setelah cuaca cukup cerah akhirnya kami beranikan diri untuk mendaki ke puncak merapi yang menjulang tinggi.
Kahirnya puncak Merapi yang kelihatan tinggi menjulang dari kejahuan kali ini berhasil kami gapai, rasa syukur kami panjatkan karea bisa menyaksikan langsung puncak merapi yang merupakan gunung berapi teraktif yang ada di Indoensia.
Pada saat sampai puncak kabut masih juga menyelimuti merapi, sehingga pemandangan sekitar seperti kawah merapai, serta gunung yang ada disebelahnya yaitu gunung Merbabu juga tak tampak sampai akhirnya kami turun setelah dirasa cukup mengabadikan moment dipuncak merapi ini.
Hari Sabtu sekitar jamm 13.30 kami berangkat menuju New Selo dengan motor, sampai di basecamp merapi sekitar jam 16.30 kemudian istirahat sejenak dan melakukan registrasi pendakian. Setelah Maghrib kami mulai melakukan pendakian dari pos New Selo, sebenarnya banyak barengan mendaki saat itu tapi sudah duluan berangkat mendaki.
Dijalan banyak menjumpai para pendaki yang sedang turun, tak lupa untuk saling menyapa dan becanda ringan. dan setelah melakuakan perjalanan yang cukup terjal, akhirnya jam 23.00 kami sudah sampai di deket pasar bubrah dan kami putuskan untuk mendirikan tenda di bawah pasar bubrah saja biar tidak terlalu besar diterpa angin, karena masih ada pepohonan untuk berteduh dari angin, beda jika mendirikan tenda di pasar bubrah yang sudah tak ada pepohonan lagi untuk berlindung dari angin.
Langsung saja kami mencari tempat yang landai untuk mendirikan tenda, setelah tenda sudah siap kami bergegas istirahat untuk memulihkan tenaga perjalanan selanjutnya. pagi harinya jam 5.30 kami melanjutkan perjalanan menuju pasar bubrah dan menggapai puncak Merapi yang sudah sejak lama saya penasaran akan bagaimana rasanya jika berada di puncak Merapi.
Pagi itu sunrise tak tampak mucul dari ufuk timur karena kabut tebal meyelimuti sekitar Merapi sehingga hanya tampak kabut putih menyelimuti badan yang kedinginan. Sampai di pasar Bubrah kami tak lupa untuk mengabadikan moment-moment ini. Setelah cuaca cukup cerah akhirnya kami beranikan diri untuk mendaki ke puncak merapi yang menjulang tinggi.
Medan berpasir serta bebatuan terjal menghiasai perjalanan dari pasar bubrah sampai puncak merapi. Saat mendaki di medan ini kita harus ekstra hati-hati karena medan yang cukup sulit dan curam, karena bisa saja bebatuan jatuh dan menimpa para pendaki.
Kahirnya puncak Merapi yang kelihatan tinggi menjulang dari kejahuan kali ini berhasil kami gapai, rasa syukur kami panjatkan karea bisa menyaksikan langsung puncak merapi yang merupakan gunung berapi teraktif yang ada di Indoensia.
Pada saat sampai puncak kabut masih juga menyelimuti merapi, sehingga pemandangan sekitar seperti kawah merapai, serta gunung yang ada disebelahnya yaitu gunung Merbabu juga tak tampak sampai akhirnya kami turun setelah dirasa cukup mengabadikan moment dipuncak merapi ini.
Komentar
Posting Komentar